Paralimpiade 2024 di Paris menjadi momen penting bagi kontingen Indonesia yang mengirimkan 35 atlet untuk bersaing di 10 cabang olahraga. Ini adalah jumlah terbesar dalam sejarah partisipasi Indonesia di Paralimpiade, meningkat signifikan dari 23 atlet yang dikirim pada Paralimpiade Tokyo 2020. Para atlet ini bersaing dalam cabang olahraga seperti para bulutangkis, para atletik, para renang, para angkat berat, dan para judo tunanetra.
Sorotan dan Prestasi Atlet Indonesia
Dalam Paralimpiade 2024, Indonesia berhasil meraih total 9 medali yang terdiri dari 1 emas, 5 perak, dan 3 perunggu. Leani Ratri Oktila, bintang para bulutangkis Indonesia, kembali menunjukkan dominasinya dengan meraih emas di nomor ganda campuran SL3-SU5 bersama pasangannya Hikmat Ramdani. Leani juga mencatatkan prestasi sebagai atlet para bulutangkis pertama Indonesia yang meraih emas dalam dua edisi Paralimpiade berturut-turut.
Atlet para atletik Indonesia juga berkontribusi besar, dengan Fauzi Purwo Laksono dan Kharisma Evi Tiarani masing-masing meraih medali perak di cabang lompat jauh dan lari 100 meter. Ni Nengah Widiasih, atlet para angkat berat, berhasil memperbaiki rekor pribadinya meskipun belum berhasil membawa pulang medali.
Kiprah Atlet di Berbagai Cabang Olahraga
Indonesia mengirimkan wakil terbanyak di cabang para bulutangkis dengan sembilan atlet, termasuk Leani Ratri Oktila dan Dheva Anrimusthi. Cabang ini telah menjadi andalan bagi kontingen Indonesia dalam meraih medali di kancah internasional. Selain itu, cabang olahraga lain seperti para renang, para menembak, dan para panahan juga menunjukkan potensi besar dengan sejumlah atlet muda yang siap unjuk gigi.
Muhammad Fadli Imammudin, mantan pembalap motor yang kini beralih menjadi atlet paracycling, juga tampil mengesankan di cabang balap sepeda, menjadi salah satu atlet yang diandalkan untuk mempersembahkan medali bagi Indonesia di Paralimpiade 2024.
Persiapan dan Tantangan
Persiapan kontingen Indonesia untuk Paralimpiade 2024 sudah dimulai sejak awal tahun dengan pelatihan intensif di Paralympic Training Center Karanganyar, Jawa Tengah. National Paralympic Committee (NPC) Indonesia memastikan bahwa setiap atlet memiliki akses ke fasilitas terbaik dan pelatihan berkualitas untuk menghadapi kompetisi ini. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk adaptasi terhadap iklim dan lingkungan baru di Paris, semangat juang para atlet Indonesia tetap tinggi.