Isi Daftar
Era Perjuangan Kemerdekaan
Era Demokrasi Parlementer
Era Demokrasi Terpimpin
Era Orde Baru
Era Reformasi
Jakarta – Sejak proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia telah mengalami berbagai perubahan kabinet dengan jumlah menteri yang bervariasi. Berdasarkan informasi dari laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (Setkab RI), kabinet dengan jumlah menteri tersedikit terjadi pada Kabinet Susanto di bawah pimpinan Susanto Tirtoprodjo sebagai Pjs Perdana Menteri, dengan total 10 menteri. Sebaliknya, Kabinet Dwikora II pada era demokrasi terpimpin di bawah kepemimpinan Ir. Soekarno memiliki jumlah menteri terbanyak, yaitu 132 orang.
Era Perjuangan Kemerdekaan
Daftar anggota kabinet pada era perjuangan kemerdekaan mencakup:
– Kabinet Presidensial (1945), dipimpin oleh Presiden Soekarno, terdiri dari 21 menteri
– Kabinet Sjahrir I-III (1945-1947), di bawah Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri, sebanyak 17 menteri (Periode I), 25 menteri (Periode II), dan 32 menteri (Periode III)
– Kabinet Amir Sjarifuddin I-II (1947-1948), dipimpin oleh Amir Sjarifuddin, dengan 34 menteri (Periode I) dan 37 menteri (Periode II)
– Kabinet Hatta I (1948-1949), dengan Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri, sebanyak 17 menteri
– Kabinet Darurat (1948-1949), di bawah S. Prawiranegara sebagai Ketua PDRI, terdiri dari 12 menteri
– Kabinet Hatta II (1949), kembali di bawah Mohammad Hatta, dengan 19 menteri
Era Demokrasi Parlementer
Jumlah anggota kabinet pada era demokrasi parlementer meliputi:
– Kabinet Susanto (1949-1950), dipimpin oleh Susanto Tirtoprodjo, terdiri dari 10 menteri
– Kabinet Halim (1950-1951), di bawah Abdul Halim, sebanyak 15 menteri
– Kabinet Natsir (1950-1951), dengan Mohammad Natsir sebagai pemimpin, memiliki 18 menteri
– Kabinet Sukiman-Suwirjo (1951-1952), dipimpin oleh Sukiman Wirjosandjojo, dengan 20 menteri
– Kabinet Wilopo (1952-1953), di bawah Wilopo, terdiri dari 18 menteri
– Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1953-1955), dipimpin oleh Ali Sastroamidjojo, sebanyak 20 menteri
– Kabinet Burhanuddin Harahap (1955-1956), dengan Burhanuddin Harahap sebagai Perdana Menteri, sebanyak 23 menteri
– Kabinet Ali Sastroamidjojo II (1956-1957), kembali dipimpin oleh Ali Sastroamidjojo, dengan 25 menteri
– Kabinet Djuanda (1957-1957), di bawah Djuanda, terdiri dari 24 menteri
Era Demokrasi Terpimpin
Jumlah menteri pada era demokrasi terpimpin mencakup:
– Kabinet Kerja I-IV (1959-1964), di bawah Soekarno sebagai Presiden/Perdana Menteri, terdiri dari 33 menteri (Periode I), 40 menteri (Periode II), 60 menteri (Periode III), dan 66 menteri (Periode IV)
– Kabinet Dwikora I-III (1964-1966), dipimpin oleh Soekarno, dengan 110 menteri (Periode I), 132 menteri (Periode II), dan 79 menteri (Periode III)
– Kabinet Ampera I-II (1966-1968), di bawah Soeharto sebagai Ketua Presidium/Pjs Presiden, memiliki 31 menteri (Periode I) dan 24 menteri (Periode II)
Era Orde Baru
Jumlah anggota kabinet pada era orde baru adalah sebagai berikut:
– Kabinet Pembangunan I-VII (1973-1998), di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, terdiri dari 24 menteri (Periode I & II), 32 menteri (Periode III), 42 menteri (Periode IV), 44 menteri (Periode V), 43 menteri (Periode VI), dan 38 menteri (Periode VII)
Era Reformasi
Jumlah menteri pada era reformasi meliputi:
– Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999), dipimpin oleh Presiden B. J. Habibie, memiliki 37 menteri
– Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001), di bawah Presiden Abdurahman Wahid, terdiri dari 36 menteri
– Kabinet Gotong Royong (2001-2004), dipimpin oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, dengan 33 menteri
– Kabinet Indonesia Bersatu I-II (2004-2009), di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, memiliki 34 menteri pada kedua periode
– Kabinet Kerja (2014-2019), dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, terdiri dari 34 menteri
– Kabinet Indonesia Maju (2019-2024), di bawah Presiden Joko Widodo, memiliki 34 menteri
– Kabinet Merah Putih (2024-sekarang), dipimpin oleh Prabowo Subianto, terdiri dari 48 menteri