Jakarta – Presiden Prabowo Subianto baru saja melantik Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi dan Penasihat Presiden. Politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno, mengungkapkan bahwa posisi dan peran Luhut sangat sulit digantikan. “Menurut saya, memang peran dan posisi Pak LBP (Luhut Binsar Pandjaitan) sangat sulit tergantikan. Mencari figur yang berpengalaman, memiliki jaringan relasi yang kuat, dan tangguh dalam negosiasi serta eksekusi tidaklah mudah,” kata Hendrawan kepada wartawan pada Selasa (22/10/2024).
Hendrawan menambahkan bahwa Luhut sudah memiliki reputasi yang baik di mata para investor. Setelah terpilihnya Prabowo sebagai presiden, banyak investor yang bertanya-tanya tentang sosok yang bisa menjadi penerus Luhut. Menurut Hendrawan, “Para investor mempersepsi LBP sebagai ‘pria yang bertindak nyata’, tidak suka sekadar berbicara kosong.”
Hendrawan juga menyebut nama Sri Mulyani Indrawati yang kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan. Menurutnya, penunjukan Luhut dan Sri Mulyani bertujuan untuk menenangkan pasar yang khawatir akan pembentukan kabinet baru. “Penunjukan menteri lama seperti LBP dan SMI memberi sinyal akan kesinambungan yang kuat. Ini juga menjadi penenang di tengah kekhawatiran mengenai kabinet yang berkembang pesat dan mungkin menjadi kurang efisien,” ujarnya.
Diketahui, Luhut Binsar Pandjaitan memegang dua posisi penting dalam pemerintahan Presiden Prabowo, yaitu Ketua Dewan Ekonomi serta Penasihat Presiden untuk Urusan Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan.