Jakarta – Luhut Binsar Pandjaitan, mantan Menko Kemaritiman dan Investasi, telah ditunjuk untuk memegang dua posisi dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Partai Demokrat meyakini keputusan ini telah dipikirkan secara matang oleh Prabowo. “Penunjukan Pak Luhut sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional yang baru dilantik kemarin, serta sebagai Penasihat Presiden di bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan, adalah hak prerogatif Presiden Prabowo. Kami percaya bahwa Pak Prabowo telah mempertimbangkan hal ini dengan cermat,” ujar Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, kepada wartawan, Selasa (22/10/2024).
Kamhar menambahkan bahwa Prabowo sangat mengenal Luhut, dan kedua tokoh ini memiliki sejarah kerja sama yang panjang. “Pak Prabowo sangat mengenal Pak Luhut, mereka memiliki hubungan kerja yang sudah berlangsung lama. Banyak prestasi yang telah dicapai bersama, termasuk dalam pembentukan Sat Gultor 81, satuan khusus Kopassus,” ujarnya. Kamhar juga menilai Luhut sebagai sosok profesional dan patriot yang tidak segan memenuhi panggilan negara meskipun seharusnya sudah pensiun. “Pak Luhut seorang profesional dan patriot. Meski sudah memasuki masa pensiun, beliau tetap siap menjalankan tugas dari negara atas permintaan Presiden Prabowo,” tambahnya.
Partai Demokrat juga menghormati langkah Prabowo dalam menunjuk Raffi Ahmad dan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden. “Penunjukan Raffi Ahmad dan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden juga kami nilai telah dipertimbangkan dengan baik. Oleh karena itu, kami menghormati keputusan ini,” pungkasnya.