Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi besar pada November 2024, menyemburkan kolom abu vulkanik hingga mencapai ketinggian 5.000 meter. Letusan ini menyebabkan material lava dan abu tersebar luas, mengakibatkan lebih dari 13.000 warga dari 14 desa di sekitar gunung terpaksa mengungsi ke berbagai lokasi yang aman. BNPB mencatat pengungsian terbesar berada di Kecamatan Titehena dan Wulanggitang, dengan beberapa desa terdampak di wilayah Kabupaten Sikka dan Pulau Adonara.

Akibat letusan ini, bandara di sekitar Flores, termasuk Bandara Internasional Komodo, ditutup sementara karena ancaman abu vulkanik, yang juga menyebabkan pembatalan beberapa penerbangan. Selain itu, banyak infrastruktur umum seperti rumah, sekolah, dan fasilitas kesehatan mengalami kerusakan parah akibat awan panas dan jatuhan batu dari letusan. Pemerintah daerah bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan status darurat bencana dan mengoordinasikan bantuan, termasuk distribusi kebutuhan dasar dan air bersih bagi para pengungsi yang kini tersebar di beberapa posko.

Erupsi Gunung Lewotobi ini merupakan yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir, dengan dampak luas yang memerlukan perhatian khusus dari berbagai pihak untuk meminimalkan risiko lanjutan dan memastikan kebutuhan warga terdampak terpenuhi. Warga dan wisatawan di sekitar Flores dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan serta mengikuti instruksi evakuasi dan radius aman yang ditetapkan oleh pihak berwenang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *