Jakarta – Presiden Prabowo Subianto kini sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke berbagai negara. Menurut PKB, undangan yang diterima Prabowo merupakan tanda pengakuan dari negara lain terhadap pemerintahan Indonesia yang sekarang. “Hal ini mencerminkan kepemimpinan dan pengakuan kuat terhadap sosok Presiden Prabowo dari negara-negara besar,” ujar Ketua DPP Daniel Johan saat dihubungi, Sabtu (9/11/2024).
Negara-negara yang menjadi tujuan Prabowo antara lain China, Amerika Serikat, dan Inggris. Perjalanan ini merupakan undangan yang diterima langsung oleh Prabowo dari ketiga negara besar tersebut. Daniel menyatakan bahwa diplomasi yang dilakukan Prabowo saat ini dapat membuat Indonesia menjadi lebih dihormati di tingkat global. Dia berharap Indonesia dapat memberikan kontribusi nyata untuk menghadapi tantangan global.
“Di tengah ketidakstabilan ekonomi dan politik dunia saat ini, harapannya Indonesia bisa berperan dalam membentuk kerja sama internasional menuju dunia yang lebih damai,” tambah Daniel. Lebih lanjut, Daniel berharap Prabowo dapat membawa pulang berbagai kesepakatan yang menguntungkan setelah kunjungan internasional tersebut, terutama kemudahan ekspor produk Indonesia.
Agenda Internasional Prabowo
Diketahui, Prabowo memulai kunjungan kerja ke luar negeri setelah dilantik sebagai Presiden RI, dengan negara tujuan antara lain China hingga Inggris. “Pertama, memenuhi undangan dari presiden RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Kemudian saya akan berangkat ke Washington DC, memenuhi undangan dari presiden AS,” ungkap Prabowo di Pangkalan TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jumat (8/11).
Selanjutnya, Prabowo akan menghadiri KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Peru, sebelum bertolak ke Brasil untuk menghadiri KTT G20. “Dari Brasil, saya akan melanjutkan memenuhi undangan perdana menteri Inggris dan kemudian mungkin singgah di beberapa negara Timur Tengah dalam perjalanan kembali ke Indonesia,” lanjutnya.
Undangan yang diterima, menurut Prabowo, menunjukkan bahwa Indonesia mendapatkan penghormatan besar dari negara lain. “Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia dihormati dan dianggap penting untuk diundang dalam pertemuan bilateral dan multilateral membahas isu-isu strategis,” pungkasnya.