Jakarta – Sekelompok massa membakar puluhan rumah warga di Desa Bugalima, Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur. Akibat kejadian ini, satu orang warga kehilangan nyawanya setelah terjebak dalam kebakaran. Insiden ini diduga bermula dari sengketa tanah adat. Pembakaran terjadi pada Senin dini hari (21/10/2024), mengakibatkan mantan penderita stroke, Simon Sanga Mado (70), terperangkap karena tidak mampu melarikan diri.

Sebagai respons terhadap situasi tersebut, 171 personel gabungan TNI-Polri telah dikerahkan untuk mengamankan Desa Bugalima dan Desa Ile Pati. Anggota Brimob dan tentara terus bersiap siaga untuk menjaga keamanan di area yang dilanda konflik antarwarga.

“Kami mengerahkan 50 personel Brimob Polres Sikka, 50 personel Polres Flores Timur, 21 personel dari Polsek, dan 50 personel dari Kodim,” ujar Kapolres Flores Timur AKBP I Nyoman Putra Sandita, melansir dari detikBali, Selasa (22/10/2024).

Kapolres menghimbau agar warga dari kedua desa tersebut menahan diri. Meskipun situasi kini lebih stabil, warga masih merasa cemas. Pihak kepolisian juga telah menangkap 11 orang yang diduga berperan dalam insiden tersebut.

Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menjelaskan, serangan dan pembakaran 49 rumah di Desa Bugalima dipicu oleh perselisihan tanah adat yang telah berlangsung sejak 1970. Walaupun pernah ada mediasi dari Forkopimda Kabupaten Flores Timur pada tahun 1990-an, kesepakatan batas tanah belum tercapai. Hingga pengukuran terbaru oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada Juli 2024, ketidakpuasan masyarakat masih ada, ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *